Pages

Senin, 15 Desember 2014

Artikel tentang Pemahaman Inflasi



Mengenal Inflasi

1. Mengenal istilah inflasi.

Secara sederhana, inflasi berarti Anda harus membayar lebih mahal untuk barang yang hendak Anda beli. Misalkan inflasi bahan bakar premium adalah 33,33 persen, maka harga yang harus Anda bayar untuk setiap liter premium meningkat, dari harga lama Rp. 4.500,- menjadi Rp. 6.000,-.
Dalam ilmu ekonomi, inflasi memang selalu terjadi. Kenaikan harga barang lebih baik daripada penurunan harga barang, karena akan memicu produsen untuk menghasilkan lebih banyak barang. Yang harus dikendalikan adalah berapa besar nilai inflasinya, agar jangan sampai mengganggu daya beli masyarakat.

2. Bersiaplah menghadapi inflasi.

Inflasi berpengaruh terhadap semua barang yang Anda butuhkan: makanan, pakaian, perumahan, air, listrik, gas, kesehatan, pendidikan, rekreasi, transportasi dan lain-lain. Oleh karena itu Anda harus mempersiapkan diri Anda terhadap inflasi.
Bagaimana caranya? Misalkan Anda hendak menyiapkan dana pendidikan untuk anak Anda yang hendak duduk di bangku kuliah dalam waktu 3 tahun mendatang. Misalkan biaya masuk kuliah pada tahun ini adalah Rp. 30.000.000,-, maka Anda dapat memperkirakan bahwa dalam waktu 3 tahun mendatang biaya masuk kuliah akan meningkat menjadi Rp. 39.930.000,- (asumsi inflasi 10% per tahun).
Dengan perkiraan biaya masuk kuliah di masa mendatang, maka jumlah uang yang harus Anda siapkan adalah Rp. 39.930.000,-. Bila Anda tidak memperkirakan inflasi dan hanya menyiapkan Rp. 30.000.000,-, maka Anda akan kekurangan 10 juta pada saat hendak membayar biaya masuk kuliah anak Anda.

3. Nilai tabungan Anda digerogoti oleh inflasi.

Anda juga perlu mengingat bahwa setiap sen yang Anda simpan, daya belinya selalu digerogoti oleh inflasi. Misalkan saja Anda menyimpan Rp. 1.000.000,- sekarang. Kita ambil contoh harga nasi goreng sekarang adalah Rp. 10.000,-. Artinya dengan seluruh tabungan Anda, pada saat ini Anda dapat membeli nasi goreng sebanyak 100 piring.
Dalam waktu 3 tahun mendatang harga nasi goreng sudah naik menjadi Rp. 13.000,- karena inflasi. Asumsi tabungan Anda tidak dipotong oleh biaya administrasi dan tidak mendapatkan bunga, maka dengan total nilai tabungan Rp. 1.000.000,- Anda hanya dapat membeli nasi goreng sebanyak 77 piring. Terjadi penurunan daya beli tabungan Anda sebanyak 23 piring nasi goreng. Hal ini adalah akibat dari inflasi.
Oleh karena itu, bila Anda ingin menabung untuk jangka waktu panjang maka lebih baik Anda membeli produk investasi yang hasilnya lebih tinggi dari inflasi. Misalnya adalah reksadana saham.

PENGERTIAN INFLASI STAGNASI & STAGFLASI SERTA DAMPAK SOSIAL INFLASI DAN SEBAB-SEBAB INFLASI

a) Arti Inflasi

Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga barang-barang secara umum mengalami kenaikan dan berlangsung dalam waktu yang lama terus-menerus. Harga barang yang ada mengalami kenaikan nilai dari waktu-waktu sebelumnya dan berlaku di mana-mana dan dalam rentang waktu yang cukup lama

b) Arti Stagnasi

Stagnasi adalah suatu keadaan di mana tingkat pertumbuhan ekonomi adalah sekitar 0% per tahun.

c) Arti Stagflasi

Stagflasi adalah suatu kondisi suatu perekonomian mengalami inflasi dan stagnasi dalam waktu yang bersamaan.

d) Dampak Sosial Dari Inflasi

Inflasi dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas ekonomi di mana para pelaku ekonomi enggan untuk melakukan spekulasi dalam perekonomian. Di samping itu inflasi juga bisa memperburuk tingkat kesejahteraan masyarakat akibat menurunnya daya beli masyarakat secara umum akibat harga-harga yang naik. Selain itu distribusi pendapatan pun semakin buruk akibat tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi.
Perlu Anda ketahui juga bahwa tidak semua yang namanya kenaikan harga selalu diidentikan dengan inflasi, misalnya kenaikan harga pada hari Lebaran, ini hanya gejolak pasar yang terjadi sesaat saja dan tidak berlangsung terus-menerus.
Sampai disini apakah Anda sudah memahami pengertian inflasi? Jika belum coba Anda diskusikan dengan teman atau orang lain yang Anda anggap mampu.
Tentu Anda bertanya apakah setiap negara akan mengalami yang namanya inflasi?
Inflasi sebagai bagian dari keadaan perekonomian tentu akan dialami oleh setiap negara, hanya saja setiap negara memiliki tingkat inflasi yang berbeda-beda. Untuk mengukur tingkat inflasi dapat menggunakan indek harga konsumen.
Rumus untuk menentukan indek harga konsumen.

Contoh:
Harga suatu jenis barang pada tahun 2002 sebesar Rp. 6.000,- dan pada tahun dasar harga barang tersebut Rp. 4.000,-, maka Indek harga pada tahun 2002 adalah
Jawab:

Artinya pada tahun 2002 telah terjadi kenaikan harga sebesar 50%
Setelah menghitung indek harga konsumen dari periode ke periode lainnya maka kita akan membandingkan indek harga konsumen tersebut yang hasilnya disebut dengan Laju Inflasi.
Laju inflasi dapat dicari dengan rumus:

Apakah Anda telah memahami cara mengetahui indek harga?, jika akan mencoba, silahkan Anda cari data yang relevan dan coba tafsirkan sendiri, dan jangan lupa untuk mendiskusikan dengan teman Anda!
Di Indonesia informasi mengenai inflasi dikelola oleh suatu badan yaitu Badan Pusat Statistik (BPS). Jika ada di daerah Anda, coba kunjungi dan tanyakan mengenai apa yang telah pelajari.
Setiap negara pasti mengalami inflasi, inflasi yang terjadi dapat disebabkan oleh faktor yang berbeda-beda. Beberapa penyebab inflasi diantaranya bisa disebabkan oleh sektor ekspor-impor, tabungan atau investasi, pengeluaran dan penerimaan negara, sektor pemerintah dan swasta. Untuk lebih jelasnya, perhatikan beberapa uraian berikut:
a. Inflasi disebabkan oleh sektor ekspor-impor Jika ekspor suatu negara lebih besar daripada impor, akan mengakibatkan terjadinya tekanan inflasi, tekanan inflasi terjadi karena semakin besar jumlah uang yang beredar di dalam negeri akibat penerimaan devisa.

b. Inflasi disebabkan oleh sektor penerimaan dan pengeluaran negara Sektor penerimaan dan pengeluaran suatu negara yang defisit menjadi penyebab inflasi. Karena pengeluaran pemerintah lebih besar dari penerimaannya, maka untuk menutupi keadaan tersebut akan dilakukan dengan mengeluarkan uang baru, pengeluaran uang baru menimbulkan tekanan inflasi.

c. Inflasi disebabkan oleh sektor swasta Pengeluaran kredit dalam jumlah yang cukup besar untuk memenuhi permintaan kredit swasta dapat juga menyebabkan terjadinya inflasi.

Dari penyebab inflasi di atas dapat kita simpulkan bahwa pengendalian jumlah uang yang beredar di masyarakat dan keseimbangan antara permintaan dan penawaran barang merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menekan inflasi.

MACAM-MACAM INFLASI

Dari uraian di atas kita sudah dapat menyimpulkan bahwa inflasi yang terjadi di suatu negara tentu jenisnya berbeda-beda. Hal ini tergantung dari penyebabnya. Inflasi terbagi atas:

a. Menurut tingkat keparahan atau laju inflasi, meliputi:
1) Inflasi Ringan (Creeping Inflation)
Inflasi yang tingkatannya masih di bawah 10% setahun
2) Inflasi Sedang
Inflasi yang tingkatannya berada diantara 10% - 30% setahun
3) Inflasi Berat
Inflasi yang tingkatannya berada diantara 30% - 100% setahun
4) Hiper Inflasi
Inflasi yang tingkat keparahannya berada di atas 100% setahun. Hal ini pernah dialami Indonesia pada masa orde lama.


b. Menurut penyebab awal inflasi

1) Demand Pull Inflation
Yaitu Inflasi yang disebabkan karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat. Untuk ilustrasinya perhatikan kurva di bawah ini.

Penjelasan:
Pergeseran kurva D1-D2 disebabkan adanya penambahan permintaan Q1- Q2 yang berakibat naiknya harga (P1-P2) jika permintaan bertambah terus (Q2-Q3) menyebabkan harga akan terus naik (P2-P3), begitu seterusnya. Hal ini akan menyebabkan kenaikan harga terus-menerus yang menyebabkan terjadinya inflasi.
Bagaimana, apakah Anda sudah memahami penjelasan kurva di atas. Jika belum, silahkan Anda diskusikan dengan guru bina?

2) Cost Push Inflation
Inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi secara terusmenerus. Untuk lebih lanjutnya perhatikan penjelasan inflasi tersebut dengan kurva di bawah ini:

Penjelasan:
Pergeseran kurva D1-D2 disebabkan adanya penambahan permintaan Q1- Q2 yang berakibat naiknya harga (P1-P2) jika permintaan bertambah terus (Q2-Q3) menyebabkan harga akan terus naik (P2-P3), begitu seterusnya. Hal ini akan menyebabkan kenaikan harga terus-menerus yang menyebabkan terjadinya inflasi.

3) Inflasi Permintaan dan Penawaran.
Inflasi ini disebabkan kenaikan permintaan di satu sisi dan penawaran di sisi lain. Timbulnya inflasi karena antara pelaku permintaan dan penawaran yang tidak seimbang artinya jika permintaan barang bertambah sementara penyediaan barang mengalami kekurangan.

c. Berdasarkan Asal Inflasi

1) Domestik Inflation atau inflasi yang berasal dari dalam negeri.

Inflasi ini terjadi karena pengaruh kejadian ekonomi yang terjadi di dalam negeri, misalnya terjadinya defisit anggaran belanja negara yang secara terusmenerus di atas dengan mencetak uang. Hal ini menyebabkan jumlah uang yang dibutuhkan di masyarakat melebihi transaksinya dan ini menyebabkan nilai uang menjadi rendah dan harga barang meningkat.

2) Imported Inflation atau inflasi yang tertular dari luar negeri. Inflasi ini disebabkan oleh kenaikan harga barang ekspor seperti teh dan kopi di luar negeri (negara tujuan ekspor), harganya mengalami kenaikan dan ini membawa pengaruh terhadap harga di dalam negeri.


PENINGKATAN INFLASI INDONESIA

Ternyata sebenarnya inflasi di Indonesia dari bulan ke bulan semakin hari semakin tinggi ya. Tapi sebelum aku bicara lebih jauh lagi, sebenarnya apa sih inflasi itu.
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu). Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.
Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi.
Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi.
Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi supply (cost push inflation), dari sisi permintaan (demand pull inflation), dan dari ekspektasi inflasi. Faktor-faktor terjadinya cost push inflation dapat disebabkan oleh depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri terutama negara-negara partner dagang, peningkatan harga-harga komoditi yang diatur pemerintah (administered price)1, dan terjadi negative supply shocks)2 akibat bencana alam dan terganggunya distribusi. Faktor penyebab terjadi demand pull inflation adalah tingginya permintaan barang dan jasa relatif terhadap ketersediaannya.
Dalam konteks makroekonomi, kondisi ini digambarkan oleh output riil yang melebihi output potensialnya atau permintaan total (agregate demand) lebih besar dari pada kapasitas perekonomian. Sementara itu, faktor ekspektasi inflasi dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan pelaku ekonomi apakah lebih cenderung bersifat adaptif atau forward looking. Hal ini tercermin dari perilaku pembentukan harga di tingkat produsen dan pedagang terutama pada saat menjelang hari-hari besar keagamaan (lebaran, natal, dan tahun baru) dan penentuan upah minimum regional (UMR).
DAMPAK INFLASI TERHADAP KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT
Setelah Anda mengetahui mengenai inflasi, tentu yang terpikir sekarang adalah dampak yang ditimbulkan oleh inflasi tersebut apa saja? Inflasi sebagai suatu gejala ekonomi tentunya akan memiliki dampak terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Untuk membahas ini tentunya terlebih dahulu kita ingat kembali tentang kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi terdiri atas kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi. Adapun dampak inflasi dapat dijelaskan di bawah ini:

a. Terhadap Konsumen
Inflasi menyebabkan harga-harga barang yang dikonsumsi naik, sementara pendapatan masyarakat tidak mengalami kenaikan. Sehingga dengan keadaan seperti ini maka akan terjadi perubahan pola konsumsi pada masyarakat seperti:

1) Kuantitas konsumsi berkurang, misalkan dari kebiasaan membeli 5 buah menjadi 3 buah saja
2) Adanya peralihan merk dari barang yang dikonsumsi menjadi barang yang murah
Pengurangan jumlah barang dan peralihan penggunaan barang yang dikonsumsi menyebabkan jumlah permintaan terhadap suatu barang menurun, dan ini mengakibatkan kelesuan perusahaan dan ini akan mengarah pada terjadinya PHK.

b. Terhadap Produksi

Dampak inflasi terhadap produsen untuk memproduksi menjadi menurun, penurunan disebabkan oleh alasan berikut:
1) Kenaikan harga mengurangi kemampuan produsen untuk membeli faktor produksi misalnya bahan baku. Kekurangan bahan baku dapat mengakibatkan jumlah produksi berkurang.
2) Tingginya tingkat bunga pada saat inflasi menyebabkan produsen kesulitan memperluas produksi.
3) Munculnya suatu sikap dari produsen yang bersifat spekulatif diantaranya mengarahkan modalnya pada investasi baru, dan kewajiban memproduksi berkurang, akan mengarah terjadinya PHK

c. Terhadap Distribusi
Dampak inflasi terhadap kegiatan pendistribusian pendapatan masyarakat menajadi terganggu, karena orang berpenghasilan tetap secara riil pendapatannya mengalami kemerosotan. Untuk menutupi kebutuhan akibatnya ia harus menggunakan tabungan atau berhutang. Dengan demikian inflasi memperlebar kesenjangan distribusi pendapatan diantara anggotaanggota masyarakat, sehingga dampaknya saling berhubungan antara konsumen, produsen dan pihak-pihak lain.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI DAMPAK INFLASI
Sampai pembahasan dampak inflasi, maka Anda dapat menyimpulkan bahwa inflasi menyebabkan perubahan yang sangat luas terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Jika dihubungkan dengan keadaan sekarang tentunya dengan mudah Anda mendapatkan gejala-gejala negatif dari inflasi yang paling sederhana, harga-harga naik secara menyeluruh. Apakah Anda merasakan dampak tersebut?
Inflasi tentunya harus diatasi dan untuk mengatasinya dapat dilakukan pemerintah dengan cara melakukan beberapa kebijakan yang menyangkut bidang moneter, fiskal dan non moneter. Adapun penjelasan kebijakan tersebut akan diuraikan di bawah ini.
a. Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar. Penyebab inflasi diantara jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan ini diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal. Untuk menjalankan kebijakan ini Bank Indonesia menjalankan beberapa politik/kebijakan yaitu politik diskonto, politik pasar terbuka dan menaikan cash ratio.
1. Politik Diskonto ditujukan untuk menaikan tingkat bunga karena dengan bunga kredit tinggi maka aktivitas ekonomi yang menggunakan dana pinjaman akan tertahan karena modal pinjaman menjadi mahal.
2. Politik Pasar Terbuka dilakukan dengan cara menawarkan surat berharga ke pasar modal. Dengan cara ini diharapkan masyarakat membeli surat berharga tersebut seperti SBI yang memiliki tingkat bunga tinggi, dan ini merupakan upaya agar uang yang beredar di masyarakat mengalami penurunan jumlahnya.
3. Cash Ratio artinya cadangan yang diwajibkan oleh Bank Sentral kepada bank-bank umum yang besarnya tergantung kepada keputusan dari bank sentral/pemerintah. Dengan jalan menaikan perbandingan antara uang yang beredar dengan uang yang mengendap di dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang.


b. Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubugan dengan finansial pemerintah. Bentuk kebijakan ini antara lain:
1) Pengurangan pengeluaran pemerintah, sehingga pengeluaran keseluruhan dalam perekonomian bisa dikendalikan.
2) Menaikkan pajak, akan mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan ini berpengaruh pada daya beli masyarakat yang menurun, dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang bersifat konsumtif tentunya berkurang.


c. Kebijakan Non-Moneter dapat dilakukan dengan cara menaikan hasil produksi, kebijakan upah dan pengawasan harga dan distribusi barang.
1) Menaikan hasil produksi, cara ini cukup efektif mengingat inflasi disebabkan oleh kenaikan jumlah barang konsumsi tidak seimbang dengan jumlah uang yang beredar. Oleh karena itu pemerintah membuat prioritas produksi atau memberi bantuan (subsidi) kepada sektor produksi bahan bakar, produksi beras.
2) Kebijakan upah, tidak lain merupakan upaya menstabilkan upah/gaji, dalam pengertian bahwa upah tidak sering dinaikan karena kenaikan yang relatif sering dilakukan akan dapat meningkatkan daya beli dan pada akhirnya akan meningkatkan permintaan terhadap barang-barang secara keseluruhan dan pada akhirnya akan menimbulkan inflasi.
3) Pengawasan harga dan distribusi barang dimaksudkan agar harga tidak terjadi kenaikan, hal ini seperti yang dilakukan pemerintah dalam menetapkan harga tertinggi (harga eceran tertinggi/HET). Pengendalian harga yang baik tidak akan berhasil tanpa ada pengawasan. Pengawasan yang baik biasanya akan menimbulkan pasar gelap. Untuk menghindari pasar gelap maka distribusi barang harus dapat dilakukan dengan lancar, seperti yang dilakukan pemerintah melalui Bulog atau KUD.
Untuk lebih memantapkan pemahaman Anda, lengkapi bagan kebijakan pemerintah dalam pengendalian inflasi seperti yang tergambar di halaman berikutnya.


Apakah Anda dapat melengkapi bagan di atas?
Selamat saya ucapkan bagi Anda yang dapat menyelesaikan latihan-latihan dengan baik dan bersiaplah untuk memulai mengkaji kegiatan ketiga pada modul ini. Semoga Anda dapat menuntaskan kegiatan belajar terakhir ini tanpa ada gangguan.
Nah, berikut adalah kenaikan inflasi Indonesia:


Artinya apa?
Sebagai pekerja, kita bisa menuntut kenaikan gaji. Gaji anggota DPR aja bisa naik, kenapa kita gak bisa. Inilah yang harus kita tuntut sama perusahaan. Karena gak mungkin kan di saat semua harga-harga beranjak naik, gaji kita segitu-gitu aja. Perusahaan tidak akan rugi lah, karena keuntungan yang mereka dapat juga pasti akan mengikuti naik. Oleh karena itu, kita sebagai karyawan jangan taunya hanya kerja melulu, akhir bulan atau awal bulan dapat duit. Setelah kita menjalankan kewajiban kita, kita juga harus tau hak kita sepenuhnya. Perusahaan juga harus punya kewajiban men-sejahterakan karyawannya. Yaa… harus timbal balik lah.
Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi
Tapi kenaikan inflasi juga mempunyai dampak negatifnya, ini yang seharusnya dapat dihindari dan dipikirkan oleh negara:
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat
Berikut ilustrasinya:

1) Misalnya antara lain harga BBM, TDL, tarif telepon, cukai rokok, dan tarif angkutan.
2) Misalnya gagal panen dan langkanya komoditi tertentu.
PENGERTIAN DEFLASI DAN FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB DEFLASI
Apa faktor-faktor penyebab deflasi?
o hal apa saja yang memengaruhi terjadinya deflasi?
o jelaskan dampak-dampak deflasi secara rinci?
o sumber-sumber deflasi dari mana?
o pengertian deflasi secara rinci?
"Deflasi Atau Disinflation (kebalikan dari inflasi) adalah kondisi dimana harga-harga secara umum jatuh sedangkan nilai uang bertambah.Terjadinya deflasi karena kurangnya jumlah uang yang beredar. bisa disebabkan oleh tingginya tingkat suku bunga, sehingga orang lebih senang untuk menabung atau mendepositokan uangnya, untuk menanggulangi deflasi dapat dilakukan dengan menurunkan tingkat suku bunga.
1. DAMPAK DEFLASI
- dapat menekan tingkat pendapatan yang selanjutnya dapat menyeret ke resesi global,(resesi dunia)
- menyebabkan para pengusaha kesulitan membayar utangnya (kredit macet)
- perusahaan-perusahaan akan cenderung melakukan penghematan, antara lain dengan pemutusan hubungan kerja karyawannya (lay-off) sehingga meningkatkan jumlah pengangguran.
Hal-hal yang mempengaruhi antara lain :
- Apresiasi thd mata uang yg memacu tingginya biaya hidup dan ongkos produksi, sehingga harga barang dan jasa kehilangan daya saing
- Relokasi industri secara besar2 an yg memacu tingginya tingkat pengangguran
- Tingkat kepercayaan thd perekonomian merosot yg ditandai dgn jatuhnya nilai saham
materi referensi:
berbagai sumber
jelaskan pengertian, jenis,dampak,cara penanggulangan dari deflasi!?
o Apa pengertian dari deflasi?
o Apa saja jenis2 deflasi?
o Jelaskan bagaimana dampak dari deflasi?
o Jelaskan bagaimana cara penanggulangan deflasi?jelaskan
Dalam ekonomi, deflasi (bahasa Inggris deflation) adalah suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar, dimana cara menanggulanginya adalah dengan cara menurunkan tingkat suku bunga.
1. Kebijakan Moneter Kebijakan moneter dapat dilakukan melalui instrument-instrumen berikut:
• Politik diskoto (Politik uang ketat): bank menaikkan suku bunga sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.
• Politik pasar terbuka: bank sentral menjual obligasi atau surat berharga ke pasar modal untuk menyerap uang dari masyarakat dan dengan menjual surat berharga bank sentral dapat menekan perkembangan jumlah uang beredar sehingga jumlah uang beredar dapat dikurangi dan laju inflasi dapat lebih rendah.
• Peningkatan cash ratio: Menaikkan cadangan uang kas yang ada di bank sehingga jumlah uang bank yang dapat dipinjamkan kepada debitur/masyarakat menjadi berkurang. Hal ini berarti dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal dapat dilakukan melalui instrument berikut:
• Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Pemerintah tidak menambah pengeluarannya agar anggaran tidak defisit.
• Menaikkan pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan mengurangi jumlah konsumsinya karena sebagian pendapatannya untuk membayar pajak.
3. Kebijakan Non Moneter
Kebijakan non moneter dapat dilakukan melalui instrument berikut:
• Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya.
• Menekan tingkat upah.
• Pemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga maksimal.
• Pemerintah melakukan distribusi secara langsung.
• Penanggulangan inflasi yang sangat parah (hyper inflation) ditempuh dengan cara melakukan sneering (pemotongan nilai mata uang). Senering ini pernah dilakukan oleh pemerintah pada tahun 1960-an pada saat inflasi mencapai 650%. Pemerintah memotong nilai mata uang pecahan Rp. 1.000,00 menjadi Rp. 1,00.
• Kebijakan yang berkaitan dengan output. Kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi. Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai misalnya dengan kebijakan penurunan bea masuk sehingga impor barang cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah barang di dalam negeri cenderung menurunkan harga.
• Kebijakan penentuan harga dan indexing. Ini dilakukan dengan penentuan ceiling price.


4. Kebijakan Sektor Riil
Kebijakan sektor riil dapat dilakukan melalui instrument berikut:
o Pemerintah menstimulus bank untuk memberikan kredit lebih spesifik kepada UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Contohnya bank BRI mencanangkan tahun ini sebagai Microyear.
o Menekan arus barang impor dengan cara menaikkan pajak.
o Menstimulus masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri.

INFLASI DAN PENGANGGURAN

Kurva yang menggambarkan hubungan antara inflasi dan tingkat pengangguran dinamakan Kurva Philip. Sifat umum dari Kurva Philip adalah pada mulanya kurvanya menurun sangat curam, tetapi semakin lama bertambah landai. Kurva yang demikian menggambarkan sifat perkaitan sebagai berikut:
1. Apabila tingkat pengangguran sangat rendah, tingkat upah semakin cepat kenaikannya. Perhatikan titik E dan F. Titik E menggambarkan pengangguran adalah 3% dan kenaikan upah 9%. Sedangkan titik F menggambarkan tingkat pengangguran adalah 4% dan tingkat kenaikan upah mencapai 6,5%.
2. Apabila tingkat pengangguran relatif tinggi, kenaikan upah relatif lambat berlakunya. Keadaan ini ditunjukkan dengan jelas oleh pergerakan dari titik C ke titik D. pengurangan tingkat pengangguran dari 10% ke 8% hanya menaikkan upah sebanyak hamper satu setengah persen.


MEMBEDAKAN INFLASI, DEFLASI, REVALUASI, DEVALUASI, APRESIASI DAN DEPRESIASI

Nah berikut merupakan pembahasan dari permasalahan diatas
I) Inflasi dan Deflasi
Inflasi adalah menurunnya nilai uang dibandingkan dengan harga barang dan terjadi secara terus menerus
Deflasi adalah suatu keadaan ketika jumlah barang yang beredar melebihi jumlah uang yang beredar sehingga harga barang-barang menjadi turun dan nilai uang menjadi naik.
II) Revaluasi dan Devaluasi
Revaluasi adalah suatu kebijakan dari pemerintah untuk menaikkan kembali nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing setelah mengalami penurunan.
Devaluasi adalah suatu kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang asing dengan cara sengaja. Tujuannya supaya ekspor meningkat.
III) Apresiasi dan Depresiasi
Apresiasi yaitu meningkatnya nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing karena mekanisme pasar
Depresiasi yaitu menurunnya nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing karena mekanisme pasar.
INFLASI 2010 DIPERKIRAKAN LEBIH TINGGI


Tingkat inflasi pada 2010 diperkirakan akan lebih tinggi dari perkiraan realisasi inflasi selama tahun 2009 karena berbagai faktor.

Dokumen paparan kerangka ekonomi makro dan asumsi makro RAPBN 2010 kepada Komisi XI DPR yang diperoleh di Jakarta, Selasa, menyebutkan, paling tidak ada tiga faktor mengapa tingkat inflasi 2010 lebih tinggi dari 2009.

Tiga alasan itu adalah karena pertumbuhan ekonomi dan perdagangan dunia yang meningkat pada 2010, risiko volatilitas pasar modal global, dan kecenderungan kenaikan harga minyak dan harga-harga komoditas dunia.

APBNP 2009 menetapkan target tingkat inflasi sebesar 4,5 persen sementara dalam RAPBN 2010 diusulkan angka 5,0 persen.

Sebelumnya Menkeu menyatakan, meskipun ada kecenderungan inflasi naik pada 2010, namun hal itu tidak mengubah angka perkiraan untuk RAPBN 2010 sebesar 5,0 persen.

"Tahun depan inflasi diperkirakan sudah lebih tinggi dari tahun 2009 ini, tetapi diperkirakan tidak lebih dari 5,0 persen," kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati.

Sementara itu mengenai inflasi saat puasa dan menjelang lebaran, Menkeu yang juga Plt. Menko Perekonomian mengatakan, jumlah stok maupun distribusi berbagai kebutuhan terutama kebutuhan pokok, akan dijaga agar harganya stabil.

Beberapa komoditas seperti gula yang struktur harganya terpengaruh oleh struktur harga internasional juga akan diupayakan cara untuk menetralisirnya.

"Nanti kita lihat policy option-nya, atau opsi-opsi kebijakan yang bisa dilakukan terutama pada jangka pendek saat ini," kata Menkeu.

Pemerintah akan melakukan pengecekan harga berbagai kebutuhan pokok termasuk gula di lapangan pada H-14 dan pada H-10 akan digelar rapat khusus di Dephub.

Pemerintah menilai tekanan harga menjelang lebaran merupakan kondisi yang tidak dapat dihindari karena memang masyarakat melakukan perubahan pola konsumsi secara musiman.

"Tapi kalau jumlah barang dan distribusi dijaga, maka tekanan itu tidak akan menjadi berlebihan," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar